13.8.13

Tulisan Yang Adalah Tulisan

Hari ini jam 22:58
Ditemani oleh kopi yang baru saja dihabiskan.
Dan lagu-lagu baru download kemarin yang baru akan dicoba didengarkan sekarang.
Baru bangun dua setengah jam yang lalu.
Masih ada pizza di bawah.
Ya sudahlah, cukup dengan pembukaan gak pentingnya. Kita masuk ke inti tulisannya saja (yang jangan-jangan sama gak pentingnya)
(Nggak apa apa, namanya juga nulis)
Yuk mari.
Tadi pagi riuh sekali di dalam.
Riuh. Ramai. Gaduh. 
Hm, gaduh kurang tepat sepertinya.
Tepatnya setelah "Ini bukan [spoiler][/spoiler] lagi"
"Harusnya kamu sendiri"
Kemudian yang di dalam sana menjawab dengan "Iya Saya tahu kok."
"Tapi kan gue juga sebenernya [spoiler][/spoiler]"
"Ya ampun Nia! Alasan apa itu! Lo kan ablablablablablablabl"
Seperti biasa, riuhnya perlahan-lahan mereda. Karena di dalam sana juga tahu persis kemana percakapan di dalam akan berlanjut. Biasanya sih kembali lagi ke titik awal.
Kemudian Saya jalan cepat.
Lebih menyenangkan ya, daripada berjalan lambat. Apalagi setelah riuhnya mereda.
Hm, tapi kembali riuh lagi.
Ya sudah, kembali jalan cepat.
Setelah itu muncul pertanyaan beruntun.
Tentang ini, tentang itu.
Riuh part dua.
Kenapa dia duduknya seperti itu? Sepatu dilepas, kaki diangkat?
Kenapa dia suka bersihin giginya pakai tusuk gigi, di depan umum?
Kenapa dia kalau setelah makan, minumnya sambil dikumur-kumur? (Pernah gak, kepikiran gimana rasanya jadi orang yang mendengarnya ketika makan?)
Kenapa dia selalu mengerutkan dahi? (Padahal, itu bikin capek, lho)
Kenapa dia tidak bertanggung jawab?
Tidak ada yang menjawab. (Tentunya)
Rupanya di luar juga ramai.
Ah, tutup mata saja.
Kepala disandarkan ke kursi.
Dimiringkan sedikit ke jendela.
Lah, kok tambah ramai?
Jadi meledak. Memalukan.
Rasanya kayak bukan suara milik sendiri.
Yang di dalam berusaha keluar. Sepertinya begitu.
Walaupun yang berhasil hanya seperseratus.
Nggak apa apa, saya janji ini gak akan terulangi lagi.

No comments: